Jum’at (1/9) sebanyak 30 guru produktif dari Kompetensi Keahlian Kuliner, Busana, Perhotelan dan Tata Kecantikan dan Spa mengikuti kegiatan Workshop SMK Pusat Keunggulan Skema Lanjutan dengan tema Pemanfaatan Sarana dan Prasarana Pendukung Penyelenggaraan Teaching Factory (TEFA).

Kegiatan ini dibersamai narasumber yang pernah menjabat Direktur Pembinaan SMK pada tahun 2017- 2021 dan kini merupakan Widyaiswara Pusdiklat Kemdikbud Ristek yakni Bapak Dr.Ir.M.Bakrun,MM.

Dijelaskan oleh beliau bahwa TEFA yang merupakan model pembelajaran yang mengoptimalkan kurikulum, sumber daya dan SDM di SMK haruslah selaras dengan proses produksi dan standar di dunia kerja dengan harus dimulai dengan kolaboratif, saling mendukung satu sama lain dari berbagi unsur di sekolah dengan tujuan utama menghasilkan lulusan SMK yang memiliki soft skill dan hard akill sesuai permintaan dunia kerja.

Selain itu penyelenggaraan TEFA dengan berbagai prosesnya dimulai dari hal kecil dengan tidak keluar dari 4 prinsip TEFA yakni:

1. Efisien: Meningkatkan efisiensi penggunaan alat dan bahan praktik

2. Efektif: Menciptakan suasana pembelajaran sesuai dengan kondisi sesungguhnya di dunia kerja (DU/DI) dalam rangka pencapaian kompetensi secara tuntas.

3. Keterpaduan, yakni memadukan muatan/ materi pembelajaran mata pelajaran nasional, kewilayahan, dan peminatan kejuruan.

4. Kolaborasi dengan DU/DI, meningkatkan kerjasama antara SMK dan DU/DI.

Pada workshop ini para peserta juga belajar membuat Business Model Canvas dimana para guru dapat menganalisis kekuatan yang dimiliki seperti adanya Key Partner, Key Activities, Key Resource dll serta menganalisis kondisi dan potensi melalui lembar analisis SWOT (Strength, Weakness, Opportunities dan Threats).